Apa itu Digital Marketing?

Kebutuhan digital marketing begitu penting bagi para entrepreneur muda. Mengapa dikatakan penting? Karena, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era disruptif ini menjadi hal yang harus dan wajib kita pahami dan kita lakukan sebagai bagian dari strategi pemasaran pada dunia kewirausahaan. Kemudian, mengingat bahwa di masa pandemi seperti ini semakin mengakselerasi dan membuktikan bahwa betapa pentingnya digital marketing bagi dunia kewirausahaan. Jika seseorang sudah tidak bisa mengakses secara konvensional beberapa media promosi atau media pemasaran, maka media digital menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan. Sehingga, terbuka peluang dan kesempatan bagi para wirausahawan untuk tetap bisa melakukan promosi dan pemasaran melalui pemanfaatan media digital.

“The internet and digital technologies are transforming our world. Digital technology has to be our future” – Jean Claude Juncker. Melalui kutipan ini kita bisa melihat dengan jelas bagaimana peran internet dan teknologi digital telah mengubah dunia saat ini, yang semula beberapa media konvensional dianggap sudah paling mutakhir.  namun, seiring perkembangan zaman internet dan teknologi digital mulai menguasai dunia dan mengubah pola perilaku konsumen, sehingga terjadinya shifting pada perilaku konsumen dan ditangkap menjadi sebuah peluang oleh pemilik bisnis bahwa pemilik bisnis harus bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Digital marketing merupakan bagian dari sebuah jawaban yang kita berikan kepada konsumen agar kita tetap memenangkan persaingan yang terjadi di dunia wirausaha. Jika kita ingin menguasai masa depan maka kita harus menguasai teknologi digital. Seperti menurut teori Darwin “ Sebenarnya manusia yang berhasil, yang sukses, yang bisa memenangkan sebuah pertempuran adalah orang-orang bukan yang paling kuat, bukan yang paling besar tetapi yang paling bisa beradaptasi terhadap perubahan”. Maka dengan banyaknya perubahan yang terjadi mau tidak mau harus mampu beradaptasi terhadap perubahan.

Dilihat dari data tahun 2019, populasi Indonesia sebanyak 268,2 juta orang. Dari populasi penduduk Indonesia, sebanyak 150 juta orang diantaranya sudah melakukan penetrasi terhadap penggunaan internet. Keseluruhan dari pengguna internet ini juga sudah aktif menggunakan sosial media. Dari 150 juta orang yang sudah aktif di sosial media, sekitar 130 juta orang menggunakan mobile phone untuk mengakses media sosial. Artinya, hampir semua orang menggunakan smartphone untuk mengakses media sosial dan setiap smartphone sudah terdapat aplikasi di dalamnya. Sehingga, para entrepreneur memanfaatkan ini untuk melakukan strategi pemasaran nya. Pada tahun 2020, terdapat kenaikan 1,1% penduduk Indonesia. Ketika penduduk Indonesia naik, pertumbuhan penggunaan smartphone meningkat sebesar 4,6%. Begitupun dengan kenaikan pengguna internet naik sebesar 17% dan pertumbuhan pengguna aktif sosial media naik sebesar 8,1%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penggunaan gawai dan akses terhadap internet, tumbuhnya sangat cepat dibandingkan pertumbuhan jumlah populasi itu sendiri. Hal ini menunjukan suatu gejala positif yang harus dipandang oleh entrepreneur sebagai peluang. Artinya dapat dilihat bahwa muncul pola baru dalam konsumen, kita harus mempertimbangkan media digital sebagai bagian dari strategi pemasaran.

Rata-rata orang Indonesia menggunakan gawainya untuk mengakses internet sebanyak 8 jam 36 menit perhari bahkan bisa saja lebih dari itu untuk mengakses internet. Ini menjadi peluang yang besar bagi entrepreneur untuk menggunakan media digital sebagai media promosi atau media pemasarannya. Kemudian, dilihat dari data tahun 2019, rata-rata orang membuka media sosial via smartphone adalah 3 jam 26 menit perhari. Terlebih di masa sekarang ini, pandemi Covid-19 telah mengakselerasi penggunaan media digital, ketika kita dibatasi mobilitas nya untuk keluar rumah, maka semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk mengakses internet dan media sosial. Kesempatan ini dapat menjadi peluang, tidak hanya di Indonesia tetapi secara global penggunaan media digital ini menjadi kebutuhan utama bagi seluruh konsumen.

Terdapat data di tahun 2019 mengenai platform media sosial yang digemari oleh penggunanya. Youtube menjadi platform media nomor satu yang menjadi kegemaran masyarakat lalu diikuti dengan WhatsApp, Facebook, Instagram dan Twitter. Dilihat dari data tersebut, bisa menjadi pertimbangan bagi para pengiklan untuk memilih memasang iklan di media platform yang banyak di akses oleh konsumen.

Berbicara mengenai digital marketing maka harus mengetahui bagaimana cara merancang sebuah rencara strategis yang akan dilakukan agar bisnis bisa tumbuh dan berkembang, agar produk bisa lebih dikenal dan mampu berdaya saing dengan persaingan yang ada. Dalam hal tersebut maka perlu menggunakan konsep SOSTAC Marketing Diagram. Konsep SOSTAC nantinya dirancang atau bisa disebut juga sebagai pemasaran digital yang akan disusun dan  dirancang untuk usaha. Pertama, Situation Analysis, situasi analisis menjelaskan tentang where are we now?. Di situasi analisis perlu mengevaluasi posisi kita saat ini seperti apa? Selanjutnya kita harus dapat menentukan strategi untuk mencapai tujuan itu seperti “how do we get there?”. Berikutnya kita lakukan action dan yang terakhir melakukan controlling, apakah langkah-langkah yang sudah kita susun, strategi yang sudah dibuat dan action yang sudah kita lakukan sudah cukup untuk mengarahkan kepada tujuan yang kita inginkan.

Lebih detail, didalam Situation Analysis kita akan membicarakan tentang goal perfomance. Terdapat 5s dalam digital marketing yang terdiri dari Sell (berapa tingkat penjualan), Serve (bagaimana memberikan layanan kepada konsumen, save (sudah cukupkan dalam hal cost kalau misal sebelumnya kita menggunakan media konvesional sudah dipastikan bahwa pasti dalam hal biaya tidak efisien, namun jika kita menggunakan media digital maka bisa mengurangi cost tersebut), Speak (bagaimana kita membangun engagement) dan yang terakhir adalah Sizzle (bagaimana kita melakukan ektensi terhadap produk agar bisa menjangkau konsumen dan cakupanya menjadi luas). Di dalam analisis situasi kita sangat perlu mengetahui dan mengevaluasi seperti apa posisi kita. Lalu, kita harus bisa melihat customer insight (pandangan konsumen terhadap kita), kemudian kita melakukan analisis SWOT agar kita dapat mengevaluasi bisnis yang kita lakukan. Dan dilanjut dengan brand perception, internal capabilities, dan resources.

Berbicara mengenai Tactics, menjelaskan tentang E-marketing mix, including the communication mix, social networking, kapan kita launching produk. Di Tactics ini lebih ke penjadwalan terkait dengan sebuah e-marketing mix.

Selanjutnya ada Actions, menjelaskan tentang The details of tactics. Action yang dilakukan bisa seperti memasang iklan melalui platform facebook, instagram, strategi hastag, dan sebagainya.

Pada konsep yang terakhir ini adalah melakukan Control yang menjelaskan How we do monitor performance?. Pada konsep ini perlu menyusun Key Performance Indicator. Apakah langkah-langkah yang sudah disusun, strategi yang sudah dibuat, aksi yang sudah dilakukan sudah cukup memenuhi target , dan sudah cukup bisa mengarahkan pada tujuan yang diinginkan.

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Digital Entrepreneurship

Review Film Cruella: Salah Satu Film Paling Menghibur Tahun Ini